Katekyou Hitman
Reborn – Buon Compleanno Hibari
Genre: Shonen
Ai, Romance
Fanfiction ini
didedikasikan buat my Hibari-sama yang ulang tahunnya tanggal 5 Mei. D18
pairing. FULL ROMANCE, dan SHONEN AI.
Yang gak suka shonen ai, jangan baca yaaa. Sudah diperingatkan. Ohohohoh~
Disclaimer:
Amano Akira
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi ini,
mentari pagi terasa begitu hangat masuk menembus melalui celah celah ventilasi
di ruangan resepsi Namimori Chuu. Seorang pria dengan rambut hitam pekat
merasakan sinar mentari menghangatkan wajahnya yang putih pucat. Hibari masih tertidur di meja kerjanya.
Terlihat setumpuk dokumen telah selesai dikerjakannya. Dia merasakan ada belaian
tangan yang besar dan hangat mengusap rambut lembutnya. Sang Vongola cloud
guardian pun terbangun, dia mengadahkan wajahnya ke atas dan terkejut ketika
melihat sesosok pria berambut blonde tersenyum kepadanya, seketika hatinya
berdegup kencang.
“Ohayou,
kyoya..” Sapa Dino, sang pria berambut
blonde yang memasang senyum ter-cermelang-nya pagi ini kepada murid
kesayangannya.
“u-uh,
Cavallone.. Ohayou..” sang Skylark
membalas ucapan Dino seraya memalingkan wajahnya, berusaha menyembunyikan garis
garis merah lembut yang kini menghiasi wajahnya.
“Kapan kau
datang dari Italy?” Hibari berusaha
mencari-cari topik untuk dibicarakan agar perasaan aneh yang dirasakannya saat
ini pergi.
“Hmmm, baru
saja. Begitu aku sampai di bandara, aku langsung meminta Romario untuk
mengantar ku ke apartemenmu, namun kau tidak ada disana, jadi aku langsung
kemari. Dan benar dugaanku, kau sedang tertidur lelap disini. Hahahaha~..” sang Cavallone berkata sambil mengusap kembali
rambut Hibari yang masih menyenderkan kepalanya dengan malas diatas meja.
“Du-duduk lah,
kau pasti lelah” Hibari menepis tangan Dino
dan berdiri meninggalkan mejanya, dia tidak ingin terbawa suasana dan
membiarkan sang boss dari keluarga Cavallone menguasai dirinya, meski dirinya
ingin namun dia tidak ingin menunjukkannya, dan memberikannya secepat itu..
“Hibari, ayo
kita kencan! Ini hari special mu bukan? Aku telah berusaha secepat mungkin
untuk menyelesaikan pekerjaanku di Italy
agar aku dapat menepati janji ku” ajak
sang Haneuma secara tiba-tiba.
“ya ya ya, aku
tahu.. aku ingin mandi dulu, kau tunggulah disana” sahut Hibari dingin sambil menunjukkan jari
nya ke arah sofa. namun dibalik kedatarannya,
jantungnya berdegup sangat kencang.
“Baiklah
baiklah..” sang Cavallone hanya
tersenyum dan berjalan menuju sofa.
Tak berapa lama
kemudian, Hibari keluar dari kamar mandi dengan titik titik air menetes melalui
rambutnya yang basah, membahasi kemeja putihnya.
“Hey, kau harus
mengeringkan rambutmu dengan benar, jika tidak kau akan terkena flu..” Dino
berjalan mendekati hibari, menyambar handuk yang ada di tangan Hibari dan
menghanduki rambut Hibari yang masih basah.
“Ya ya ya, aku
tahu..” Hibari menepis tangan Dino dan
menghanduki kepalanya.
Mendengar
statement yang sama seperti tadi, statement yang peduh dengan kedataran,
membuat Dino tidak bisa menahan dirinya. Dino memeluk Hibari, yang sedang sibuk
mengeringkan kepalanya..
“he-hey, apa
yang kau lakukan, Haneuma bodoh!” Hibari
begitu terkejut ketika tiba-tiba dua tangan besar mendekap tubuhnya yang jauh lebih
kecil.
“Aku
merindukanmu, Kyoya…” Dino mempererat
pelukannya, dan menarik nafas dalam-dalam di sekitar leher Hibari. Wangi sabun
dan shampoo semerbak memasuki hidung sang Don Cavallone, dan membuatnya
mempererat pelukannya
“….” Hibari hanya terdiam. Dino terus memeluknya
tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Seakan-akan tidak ingin
kehilangan Hibari.
“Ha-Haneuma!
Hentikan!” Hibari berusaha mendorong
tubuh sang Cavallone namun tetap saja sang Cavallone tidak bergeming.
“Tch! Apakan kau
akan terus memelukku seharian dan membatalkan kencan ini?” Hibari berusaha merayu Dino agar melepas
pelukannya.
“Hahahaha. Tentu
saja tidak, my Kyoya-chan~! Ini kan acara kencan yang sangat kau nantikan,
karena ini hari special mu.” Ucap Dino
dengan senyum bodohnya.
“Tsk! Bukankah
kau yang sangat menantikan kencan ini? Dan, jangan memanggil ku dengan sebutan
seperti itu. Kimochi warui!” Hibari
mengrenyitkan dahinya dan melepaskan dirinya dari pelukan sang boss keluarga
Cavallone itu.
“Oke baiklah,
ayo kita berangkat! Ke taman hiburan ya? He he he…” Dino mengandeng tangan Hibari dan berjalan
melewati koridor Namimori Chuu. Tidak ada murid yang berani mendekati Namimori
Chuu karena di akhir minggu, Namimori Chuu hanyalah milik Hibari.
Sesampainya di
taman hiburan….
“NYA HAH HAH HAH
HAH~ kau tidak akan bisa menagkapku, dame Tsuna!” Lambo berlarian sambil berteriak-teriak
kesenangan. Tsuna berusaha mengejarnya.
“Lambo, jangan
memisahkan dirimu, nanti kau tersesat” Tsuna
mengejar Lambo dengan wajah panik.
“NYAAA HAH HAH
HAH HAH HAH! Dame Tsuna tidak akan pernah bisa menangkapku!” Lambo terus berlari.
“Lambooo,
tunggu! Ka..” belum sempat Tsuna menyelesaikan kalimatnya
dia sudah menabrak seseorang ‘bruuaaggghhh!’ Tsuna pun jatuh terduduk.
“a-aduh duh..
sakiiit~…” Tsuna meringis kesakitan
sambil memegangi pinggangnya yang terasa nyeri.
“hhh, aku akan
mengigit mu sampai mati!” orang yang
ditabrak Tsuna berkata dengan nada marah.
Tsuna pun
menengok ke atas dan betapa terkejutnya dia ketika mendapatkan bahwa orang yang
ditabraknya adalah Hibari.
“Hiiiii~
Hi-Hibari-san.. ma-maafkan aku” Tsuna
berkata dengan nada ketakutan.
“NYA HAH HAH HAH
HAH, dame Tsuna terjatuh. Memang Tsuna benar-benar bodoh! NYAH HAH HAH HAH! Eh,
ada Hibari! Waaa, sela~… aaaa, uwaaaaaaaa!!!”
Belum sempat Lambo meneruskan
perkataannya, Tsuna menarik buntutnya dan mendekap mulut Lambo.
“Pssssstttt,
Lambo kau tidak boleh mengucapkan selamat pada Hibari dulu, kita kan akan
memberikannya kejutan…” Bisik Tsuna
sambil meringis kesakitan karena pantatnya terasa nyeri.
“Aaaaah,
Jyuudaimeee!!! Kau tidak apa-apa?” Gokudera datang sambil berteriak-teriak,
disusul dengan Yamamoto dibelakangnya.
“Tch, aku akan
menggigit kalian hewan herbivore sampai mati!” Hibari tampak sangat terganggu. Dia sangat
tidak suka bila banyak orang yang berkerumun disekitarnya
“A-apa katamu
hah?” Gokudera emosi dan mendorong
Hibari. Tiba-tiba saja kaki Hibari terpeleset dan jatuh tercebur kedalam kolam
ikan berhiaskan patung lumba-lumba di tengah-tengahnya yang berada tepat di
belakang Hibari.
‘JBYUUUUURRRRR~…..’
Hibari benar-benar jatuh tercebur kedalam kolam ikan lumba-lumba tersebut.
Suasana menjadi hening beberapa saat.
“Wuaaa, gawat!
Gawat! Gawat! Ayo kita lariii!” Tsuna
yang tadinya terpaku kemudian berteriak dengan penuh kepanikan.
Gokudera,
Yamamoto, Tsuna dan Lambo pun berlari tunggang langgang bagai melihat hantu.
Tsuna yang tadi terlihat kesakitan dapat dengan mudahnya berlari.
Hibari pun
beranjak dari kolam ikan tempatnya tejebur, dia berjalan mencari tempat yang
sepi untuk menenangkan dirinya. Hibari tidak melihat keberadaan Dino semenjak
dia bertemu dengan Tsuna dan Lambo tadi. Kemana pergi nya Dino? Mengapa Dino
meninggalkannya begitu saja? Memikirkan hal tersebut Hibari benar-benar merasa
marah. Dia merogoh kantongnya dan mengeluarkan handphone nya. Untungnya saja
tidak rusak. Dia melihat ada satu pesan masuk, dan segera membacanya.
‘Kyoya-chan,
maaf tadi aku pergi ke toilet sebentar. Dan ketika aku ingin kembali, aku tidak
dapat menemukanmu. Aku tersesat. Sekarang aku berada di depan restoran
keluarga. Tolong datang kemari ya’
“hhhh…..” Hibari benar-benar merasa sangat kesal. Dia
ingin segera menemui Dino dan ingin rasanya memakan Dino hidup-hidup.
Tidak sampai 5
menit, Hibari sampai di depan restoran keluarga yang disebutkan Dino tadi.
Namun dia tidak melihat tanda-tanda keberadaan sang boss Cavallone tersebut
restoran pun terlihat sangat sepi. Hibari pun memutuskan untuk masuk ke dalam
restoran tersebut. Ketika dia memasuki retoran tersebut…
“Tanjoubi Omedetto
Gozaimasu, Hibari-san~” semua Vongola
family berkumpul dan mengucapkan selamat kepada Hibari. Terdengar suara
terompet dimana-mana, balon-balon terpasang di dinding dan ada juga yang
berserakan di lantai. Pita-pita terhias dengan catiknya di langit-langit
restoran tersebut. Semua Nampak mengucapinya selamat dengan penuh kegirangan,
tanpa ada rasa takut. Ini pertamakalinya Hibari merasakannya. Ini pasti
perbuatan si Haneuma bodoh itu, siapa lagi kalau bukan dia, pikir Hibari
sedikit kesal. Damun di dalam hati nya dia merasa ada sesuatu yang berbeda.
Banyak hal yang terjadi, semenjak dirinya menjalin hubungan dengan sang Don
Cavallone tersebut. Hibari merasa bahagia. Tapi, dia belum melihat keberadaan
sang Cavallone. Hanya Dino yang belum mengucapkan selamat ulang tahun
kepadanya. Hibari merasa kesal pada tutor specialnya yang satu itu.
Didalam restoran
keluarga yang fully booked oleh keluarga Vongola, semua berpesta. Hanya Hibari
yang Nampak menyendiri. Sebenarnya Hibari sangat tidak menyukai pesta, namun
dia berusaha menghargai jerih payah teman-temannya dengan tetap menahan
dirinya. Tsuna pun menghampirinya.
“Hi..
Hibari-san..” sapa Tsuna agak
terbata-bata.
“Hnn..?” Hibari hanya menyahutinya dengan gumaman.
“anu…
sebenarnya, ini semua adalah idenya Dino”
“Ya, aku sudah
tau” sahut Hibari dingin.
“anu… Dino
menunggumu di biang lala sekarang. Temuilah dia.”
“Tch! Mengapa
aku harus menemuinya?” Hibari masih
menyimpan rasa kesal terhadap Dino.
“Malam ini, Dino
akan kembali lagi ke Italy. Dan mungkin tidak akan mengunjungi Jepang dalam
setahun ini” sahut Tsuna datar.
“hn…” Hibari
mengepalkan tangannya. Merasa sangat kesal karena Dino sama sekali tidak
memberitahukan apa-apa tentang hal tersebut. Bagaimana bisa Dino bersikap
seenaknya terhadap dia? Saat ini ingin sekali rasanya Hibari mendaratkan tinju
nya ke pipi sang Haneuma itu.
“Hibari-san…
anu..” Tsuna ingin memberitahukan
sesuatu kepada Hibari, namun Hibari sudah berdiri dari tempat duduknya dan
berjalan meninggalkannya.
“Hibari-san,
tunggu masih ada yang ingin kubicarakan!” Tsuna berlari menghampiri Hibari, namun
tiba-tiba tonfa sudah berada tepat di bawah dagunya.
“Jangan
menghalangi jalanku atau kugigit kau sampai mati!” Hibari
benar-benar marah.
Dengan cepat
Hibari berjalan menuju biang lala. Tidak ada siapa siapa disana melainkan sang
Don Cavallone.
“Jangan pernah
datang lagi kesini!” Hibari melayangkan tonfanya tepat di perut Dino.
Dino tidak melawan, hanya menahan rasa sakitnya.
“Kyo-Kyoya
tolong dengarkan aku dulu!” Dino berusaha
memberikan penjelasan, namun Hibari terus-terusan menyerangnya. Hibari merasa
dipermainkakn oleh sang Boss Cavallone tersebut.
“Tenanglah,
Kyoya!” Dino menaikkan sedikit nada
nya, namun Hibari tetap menyerangnya. Dino pun mengeluarkan cambuknya dan mengarahkan
cambuknya ke tangan Hibari. Dengan sukses cambuk Dino melilit tangan Hibari
dengan kencang. Hibari pun menjatuhkan tonfa nya. Hibari hanya menunduk.
“Buon
Compleanno, Hibari… selamat ulangtahun…” Dino memeluk Hibari dan mencium bibirnya.
“……” Hibari hanya terdiam. Dia sangat marah, namun,
kata-kata yang sangat ingin didengarnya dari sang Cavallone telah keluar dan
entah kenapa mambuatnya merasa sedikit tenang.
“Sebagai hadiah
untuk ulangtahunmu, maukah kau ikut ke Italy bersamaku, Kyoya?” Tangan besar sang Haneuma memegang kedua pipi
sang Skylark dan memandangi wajahnya dengan tatapan yang sangat lembut.
“Ja-jadi… kau
ingin pergi ke Italy bersamaku? Mengapa kau tidak memberitahukannya kepadaku?” mata
Hibari membesar dan membalas tatapan lebut sang Haneuma dengan penuh tanda Tanya.
“Karena ini
adalah kejutan” Dino membalas semua pertanyaan Hibari dengan
satu senyuman yang lantas membuat detak jantung Hibari kacau tak karuan.
“A-apa ma…” Kalimat hibari terputus ketika bibir Dino
kembali medarat dengan lembut dan mengunci semua kata-kata yang ingin
diucapkannya. Hibari mengerti akan maksud sang Haneuma dan mambiarkannya.
Hibari merangkulkan tangan nya ke bahu Dino, dan Dino memeluk pinggang Hibari
dengan erat. Wajah mereka berdua kembali terpisah karena kehabisan nafas.
“baiklah Kyoya,
ayo kita kembali dan berpamitan kepada Vongola, setelah itu kau persiapkanlah
barang-barang mu. Sesampainya di Italy, kita lanjutkan apa yang kita lakukan
tadi!” sahut Dino dengan penuh semangat
sambil mencolek pingang Hibari.
“Cih, dasar herbivore
otak ngeres! Enyah sana!” Hibari
berjalan meninggalkan sang Cavallone.
“Ah, Kyoya, kau
jahaaat! Hahaha” Dino berjalan menyusul
sang Skylark dan menggandeng tangannya.
-end-
:: kyaaa, jika
tidak ditekan maka imajinasi ini akan membawa cerita ini semakin tak terkendali
yaoi nya. Bener-bener OOC, dan masih 100% amatiran,
jadi maaf kalo banyak salah. sumaaan, sumanakattaaaa DX
Dan sekali lagi,
Buon Compleanno Kyoya Hibari
おたんじょうび おめでっと ございます、 ひばりーさま !!! -Koizumi Misaki
0 komentar:
Posting Komentar