Halaman

Irrashaimase

Sabtu, 05 Mei 2012

Buon Compleanno Hibari Kyoya


Katekyou Hitman Reborn – Buon Compleanno Hibari
Genre: Shonen Ai, Romance
Fanfiction ini didedikasikan buat my Hibari-sama yang ulang tahunnya tanggal 5 Mei. D18 pairing. FULL ROMANCE, dan SHONEN AI. Yang gak suka shonen ai, jangan baca yaaa. Sudah diperingatkan. Ohohohoh~
Disclaimer: Amano Akira
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi ini, mentari pagi terasa begitu hangat masuk menembus melalui celah celah ventilasi di ruangan resepsi Namimori Chuu. Seorang pria dengan rambut hitam pekat merasakan sinar mentari menghangatkan wajahnya yang putih pucat.  Hibari masih tertidur di meja kerjanya. Terlihat setumpuk dokumen telah selesai dikerjakannya. Dia merasakan ada belaian tangan yang besar dan hangat mengusap rambut lembutnya. Sang Vongola cloud guardian pun terbangun, dia mengadahkan wajahnya ke atas dan terkejut ketika melihat sesosok pria berambut blonde tersenyum kepadanya, seketika hatinya berdegup kencang.

“Ohayou, kyoya..”  Sapa Dino, sang pria berambut blonde yang memasang senyum ter-cermelang-nya pagi ini kepada murid kesayangannya.

“u-uh, Cavallone.. Ohayou..”  sang Skylark membalas ucapan Dino seraya memalingkan wajahnya, berusaha menyembunyikan garis garis merah lembut yang kini menghiasi wajahnya.

“Kapan kau datang dari Italy?”  Hibari berusaha mencari-cari topik untuk dibicarakan agar perasaan aneh yang dirasakannya saat ini pergi.

“Hmmm, baru saja. Begitu aku sampai di bandara, aku langsung meminta Romario untuk mengantar ku ke apartemenmu, namun kau tidak ada disana, jadi aku langsung kemari. Dan benar dugaanku, kau sedang tertidur lelap disini. Hahahaha~..”  sang Cavallone berkata sambil mengusap kembali rambut Hibari yang masih menyenderkan kepalanya dengan malas diatas meja.

“Du-duduk lah, kau pasti lelah”  Hibari menepis tangan Dino dan berdiri meninggalkan mejanya, dia tidak ingin terbawa suasana dan membiarkan sang boss dari keluarga Cavallone menguasai dirinya, meski dirinya ingin namun dia tidak ingin menunjukkannya, dan memberikannya secepat itu..

“Hibari, ayo kita kencan! Ini hari special mu bukan? Aku telah berusaha secepat mungkin untuk menyelesaikan  pekerjaanku di Italy agar aku dapat menepati janji ku”  ajak sang Haneuma secara tiba-tiba.

“ya ya ya, aku tahu.. aku ingin mandi dulu, kau tunggulah disana”  sahut Hibari dingin sambil menunjukkan jari nya ke arah sofa. namun dibalik kedatarannya,  jantungnya berdegup sangat kencang.

“Baiklah baiklah..”  sang Cavallone hanya tersenyum dan berjalan menuju sofa.

Tak berapa lama kemudian, Hibari keluar dari kamar mandi dengan titik titik air menetes melalui rambutnya yang basah, membahasi kemeja putihnya.

“Hey, kau harus mengeringkan rambutmu dengan benar, jika tidak kau akan terkena flu..” Dino berjalan mendekati hibari, menyambar handuk yang ada di tangan Hibari dan menghanduki rambut Hibari yang masih basah.

“Ya ya ya, aku tahu..”  Hibari menepis tangan Dino dan menghanduki kepalanya.

Mendengar statement yang sama seperti tadi, statement yang peduh dengan kedataran, membuat Dino tidak bisa menahan dirinya. Dino memeluk Hibari, yang sedang sibuk mengeringkan kepalanya..

“he-hey, apa yang kau lakukan, Haneuma bodoh!”  Hibari begitu terkejut ketika tiba-tiba dua tangan besar mendekap tubuhnya yang jauh lebih kecil.

“Aku merindukanmu, Kyoya…”  Dino mempererat pelukannya, dan menarik nafas dalam-dalam di sekitar leher Hibari. Wangi sabun dan shampoo semerbak memasuki hidung sang Don Cavallone, dan membuatnya mempererat pelukannya

“….”  Hibari hanya terdiam. Dino terus memeluknya tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Seakan-akan tidak ingin kehilangan Hibari.

“Ha-Haneuma! Hentikan!”  Hibari berusaha mendorong tubuh sang Cavallone namun tetap saja sang Cavallone tidak bergeming.

“Tch! Apakan kau akan terus memelukku seharian dan membatalkan kencan ini?”  Hibari berusaha merayu Dino agar melepas pelukannya.

“Hahahaha. Tentu saja tidak, my Kyoya-chan~! Ini kan acara kencan yang sangat kau nantikan, karena ini hari special mu.”  Ucap Dino dengan senyum bodohnya.

“Tsk! Bukankah kau yang sangat menantikan kencan ini? Dan, jangan memanggil ku dengan sebutan seperti itu. Kimochi warui!”  Hibari mengrenyitkan dahinya dan melepaskan dirinya dari pelukan sang boss keluarga Cavallone itu.
“Oke baiklah, ayo kita berangkat! Ke taman hiburan ya? He he he…”  Dino mengandeng tangan Hibari dan berjalan melewati koridor Namimori Chuu. Tidak ada murid yang berani mendekati Namimori Chuu karena di akhir minggu, Namimori Chuu hanyalah milik Hibari.

Sesampainya di taman hiburan….

“NYA HAH HAH HAH HAH~ kau tidak akan bisa menagkapku, dame Tsuna!”  Lambo berlarian sambil berteriak-teriak kesenangan. Tsuna berusaha mengejarnya.

“Lambo, jangan memisahkan dirimu, nanti kau tersesat”  Tsuna mengejar Lambo dengan wajah panik.

“NYAAA HAH HAH HAH HAH HAH! Dame Tsuna tidak akan pernah bisa menangkapku!”  Lambo terus berlari.

“Lambooo, tunggu! Ka..”   belum sempat Tsuna menyelesaikan kalimatnya dia sudah menabrak seseorang ‘bruuaaggghhh!’ Tsuna pun jatuh terduduk.

“a-aduh duh.. sakiiit~…”  Tsuna meringis kesakitan sambil memegangi pinggangnya yang terasa nyeri.

“hhh, aku akan mengigit mu sampai mati!”  orang yang ditabrak Tsuna berkata dengan nada marah. 

Tsuna pun menengok ke atas dan betapa terkejutnya dia ketika mendapatkan bahwa orang yang ditabraknya adalah Hibari. 

“Hiiiii~ Hi-Hibari-san.. ma-maafkan aku”  Tsuna berkata dengan nada ketakutan.

“NYA HAH HAH HAH HAH, dame Tsuna terjatuh. Memang Tsuna benar-benar bodoh! NYAH HAH HAH HAH! Eh, ada Hibari! Waaa, sela~… aaaa, uwaaaaaaaa!!!”   Belum sempat Lambo meneruskan perkataannya, Tsuna menarik buntutnya dan mendekap mulut Lambo.

“Pssssstttt, Lambo kau tidak boleh mengucapkan selamat pada Hibari dulu, kita kan akan memberikannya kejutan…”   Bisik Tsuna sambil meringis kesakitan karena pantatnya terasa nyeri.

“Aaaaah, Jyuudaimeee!!! Kau tidak apa-apa?”   Gokudera datang sambil berteriak-teriak, disusul dengan Yamamoto dibelakangnya.

“Tch, aku akan menggigit kalian hewan herbivore sampai mati!”  Hibari tampak sangat terganggu. Dia sangat tidak suka bila banyak orang yang berkerumun disekitarnya

“A-apa katamu hah?”  Gokudera emosi dan mendorong Hibari. Tiba-tiba saja kaki Hibari terpeleset dan jatuh tercebur kedalam kolam ikan berhiaskan patung lumba-lumba di tengah-tengahnya yang berada tepat di belakang Hibari.

‘JBYUUUUURRRRR~…..’ Hibari benar-benar jatuh tercebur kedalam kolam ikan lumba-lumba tersebut. Suasana menjadi hening beberapa saat.

“Wuaaa, gawat! Gawat! Gawat! Ayo kita lariii!”  Tsuna yang tadinya terpaku kemudian berteriak dengan penuh kepanikan.

Gokudera, Yamamoto, Tsuna dan Lambo pun berlari tunggang langgang bagai melihat hantu. Tsuna yang tadi terlihat kesakitan dapat dengan mudahnya berlari.

Hibari pun beranjak dari kolam ikan tempatnya tejebur, dia berjalan mencari tempat yang sepi untuk menenangkan dirinya. Hibari tidak melihat keberadaan Dino semenjak dia bertemu dengan Tsuna dan Lambo tadi. Kemana pergi nya Dino? Mengapa Dino meninggalkannya begitu saja? Memikirkan hal tersebut Hibari benar-benar merasa marah. Dia merogoh kantongnya dan mengeluarkan handphone nya. Untungnya saja tidak rusak. Dia melihat ada satu pesan masuk, dan segera membacanya.

‘Kyoya-chan, maaf tadi aku pergi ke toilet sebentar. Dan ketika aku ingin kembali, aku tidak dapat menemukanmu. Aku tersesat. Sekarang aku berada di depan restoran keluarga. Tolong datang kemari ya’
“hhhh…..”  Hibari benar-benar merasa sangat kesal. Dia ingin segera menemui Dino dan ingin rasanya memakan Dino hidup-hidup.

Tidak sampai 5 menit, Hibari sampai di depan restoran keluarga yang disebutkan Dino tadi. Namun dia tidak melihat tanda-tanda keberadaan sang boss Cavallone tersebut restoran pun terlihat sangat sepi. Hibari pun memutuskan untuk masuk ke dalam restoran tersebut. Ketika dia memasuki retoran tersebut…

“Tanjoubi Omedetto Gozaimasu, Hibari-san~”   semua Vongola family berkumpul dan mengucapkan selamat kepada Hibari. Terdengar suara terompet dimana-mana, balon-balon terpasang di dinding dan ada juga yang berserakan di lantai. Pita-pita terhias dengan catiknya di langit-langit restoran tersebut. Semua Nampak mengucapinya selamat dengan penuh kegirangan, tanpa ada rasa takut. Ini pertamakalinya Hibari merasakannya. Ini pasti perbuatan si Haneuma bodoh itu, siapa lagi kalau bukan dia, pikir Hibari sedikit kesal. Damun di dalam hati nya dia merasa ada sesuatu yang berbeda. Banyak hal yang terjadi, semenjak dirinya menjalin hubungan dengan sang Don Cavallone tersebut. Hibari merasa bahagia. Tapi, dia belum melihat keberadaan sang Cavallone. Hanya Dino yang belum mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Hibari merasa kesal pada tutor specialnya yang satu itu. 

Didalam restoran keluarga yang fully booked oleh keluarga Vongola, semua berpesta. Hanya Hibari yang Nampak menyendiri. Sebenarnya Hibari sangat tidak menyukai pesta, namun dia berusaha menghargai jerih payah teman-temannya dengan tetap menahan dirinya. Tsuna pun menghampirinya.

“Hi.. Hibari-san..”   sapa Tsuna agak terbata-bata.

“Hnn..?”   Hibari hanya menyahutinya dengan gumaman.

“anu… sebenarnya, ini semua adalah idenya Dino”

“Ya, aku sudah tau”  sahut Hibari dingin.

“anu… Dino menunggumu di biang lala sekarang. Temuilah dia.” 

“Tch! Mengapa aku harus menemuinya?”  Hibari masih menyimpan rasa kesal terhadap Dino.

“Malam ini, Dino akan kembali lagi ke Italy. Dan mungkin tidak akan mengunjungi Jepang dalam setahun ini”   sahut Tsuna datar.

“hn…”   Hibari mengepalkan tangannya. Merasa sangat kesal karena Dino sama sekali tidak memberitahukan apa-apa tentang hal tersebut. Bagaimana bisa Dino bersikap seenaknya terhadap dia? Saat ini ingin sekali rasanya Hibari mendaratkan tinju nya ke pipi sang Haneuma itu.

“Hibari-san… anu..”   Tsuna ingin memberitahukan sesuatu kepada Hibari, namun Hibari sudah berdiri dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkannya.

“Hibari-san, tunggu masih ada yang ingin kubicarakan!”   Tsuna berlari menghampiri Hibari, namun tiba-tiba tonfa sudah berada tepat di bawah dagunya.

“Jangan menghalangi jalanku atau kugigit kau sampai mati!”   Hibari benar-benar marah.

Dengan cepat Hibari berjalan menuju biang lala. Tidak ada siapa siapa disana melainkan sang Don Cavallone. 

“Jangan pernah datang lagi kesini!”   Hibari melayangkan tonfanya tepat di perut Dino. Dino tidak melawan, hanya menahan rasa sakitnya.

“Kyo-Kyoya tolong dengarkan aku dulu!”   Dino berusaha memberikan penjelasan, namun Hibari terus-terusan menyerangnya. Hibari merasa dipermainkakn oleh sang Boss Cavallone tersebut.

“Tenanglah, Kyoya!”   Dino menaikkan sedikit nada nya, namun Hibari tetap menyerangnya. Dino pun mengeluarkan cambuknya dan mengarahkan cambuknya ke tangan Hibari. Dengan sukses cambuk Dino melilit tangan Hibari dengan kencang. Hibari pun menjatuhkan tonfa nya. Hibari hanya menunduk.

“Buon Compleanno, Hibari… selamat ulangtahun…”   Dino memeluk Hibari dan mencium bibirnya.

“……”  Hibari hanya terdiam. Dia sangat marah, namun, kata-kata yang sangat ingin didengarnya dari sang Cavallone telah keluar dan entah kenapa mambuatnya merasa sedikit tenang.

“Sebagai hadiah untuk ulangtahunmu, maukah kau ikut ke Italy bersamaku, Kyoya?”   Tangan besar sang Haneuma memegang kedua pipi sang Skylark dan memandangi wajahnya dengan tatapan yang sangat lembut.

“Ja-jadi… kau ingin pergi ke Italy bersamaku? Mengapa kau tidak memberitahukannya kepadaku?”   mata Hibari membesar dan membalas tatapan lebut sang Haneuma dengan penuh tanda Tanya.

“Karena ini adalah kejutan”   Dino membalas semua pertanyaan Hibari dengan satu senyuman yang lantas membuat detak jantung Hibari kacau tak karuan.

“A-apa ma…”  Kalimat hibari terputus ketika bibir Dino kembali medarat dengan lembut dan mengunci semua kata-kata yang ingin diucapkannya. Hibari mengerti akan maksud sang Haneuma dan mambiarkannya. Hibari merangkulkan tangan nya ke bahu Dino, dan Dino memeluk pinggang Hibari dengan erat. Wajah mereka berdua kembali terpisah karena kehabisan nafas.

“baiklah Kyoya, ayo kita kembali dan berpamitan kepada Vongola, setelah itu kau persiapkanlah barang-barang mu. Sesampainya di Italy, kita lanjutkan apa yang kita lakukan tadi!”  sahut Dino dengan penuh semangat sambil mencolek pingang Hibari.
 
“Cih, dasar herbivore otak ngeres! Enyah sana!”  Hibari berjalan meninggalkan sang Cavallone.

“Ah, Kyoya, kau jahaaat! Hahaha”  Dino berjalan menyusul sang Skylark dan menggandeng tangannya.

-end-




:: kyaaa, jika tidak ditekan maka imajinasi ini akan membawa cerita ini semakin tak terkendali yaoi nya. Bener-bener OOC, dan masih 100% amatiran, jadi maaf kalo banyak salah. sumaaan, sumanakattaaaa DX
Dan sekali lagi, Buon Compleanno Kyoya Hibari
おたんじょうび おめでっと ございます、 ひばりーさま !!! -Koizumi Misaki
Go Up!